Selasa, 05 Februari 2013

BioPori


Pengertian Biopori & Cara Membuat Lubang Resapan Biopori Air (LRB) Pada Lingkungan Sekitar Kita

Kondisi kota besar seperti DKI Jakarta yang memiliki lahan resapan air yang sangat sedikit sekali disertai dengan penggunaan air tanah yang sangat berlebihan menyebabkan penurunan permukaan tanah serta mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan air berkualitas baik dan cukup di kawasan tersebut.

Dengan demikian keseimbangan lingkungan yang harus terus menerus dilestarikan dan dijaga pun semakin rusak dan tidak terkendali. Untuk itulah diperlukan adanya gerakan pelestarian alam sekitar yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak serta berkesinambungan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas adalah dengan pembuatan lubang biopori resapan atau LBR.
Arti definisi dan pengertian lubang biopori menurut organisasi.org adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.
Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.

Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).
Sumber informasi lubang air biopori tambahan : biopori.com

Buat Komposter Berputar Sendiri


Komposter keranjang
memadai untuk sampah dapur, tapi kurang besar untuk sampah pekarangan.  Apalagi sekarang sedang musim angin kencang, sampah daun-daun rontok banyak sekali dan dengan cepat memenuhi bak sampah depan rumah.  Saya penasaran ingin membuat komposter yang lebih besar untuk sampah pekarangan.
1327888545530292344
Letak handel belum dibetulkan karena pada percobaan pertama pasang pintunya terbalik :p
Setelah mencari-cari saya menemukan cara membuat komposter berputar di instructables.com ini. Membuatnya kelihatannya cukup mudah, tapi yang paling menarik disainnya user friendly, mudah dipakai setiap hari karena:
Komposternya tidak diletakkan terlalu tinggi seperti komposter engkol sehingga memasukkan dan mengeluarkan kompos mudah
Ukuran pintunya cukup besar agar sekop dan garu bisa masuk kedalamnya
Bisa diputar sehingga mudah membolak-balikkan isinya
Pembuatan komposter ini membutuhkan beberapa peralatan, sehingga dalam pembuatannya sebaiknya dilakukan oleh orang yang biasa menggunakan alat-alat ini.  Saya sangat berterimakasih pada suamiku yang mau membuatkannya untuk saya :)
Material sebaiknya gunakan yang bekas jadi kita sekalian melakukan daur ulang.
Material:
  1. 1 buah drum (bisa dari metal atau plastik, yang saya pakai dari plastik).  Bisa dibeli ditukang jerigen plastik bekas di pinggir jalan.  Harganya sekitar Rp175.000

  2. Sepasang engsel
  3. Baut dan mur ukuran kecil +/- 20 bh
  4. Baut dan mur panjang 6 cm +/- 6 bh
  5. Baut untuk kaso 16 buah
  6. 2 bh gerendel
  7. 1 bh handel
  8. 4 bh roda
  9. 2 batang kaso 4/6 sepanjang 1/2 meter
  10. 1 buah reng sepanjang 40 cm
Peralatan:
  1. Bor listrik
  2. Pemotong listrik/Gergaji
  3. Obeng
  4. Tang
  5. Spidol
Langkah Pembuatan
  1. Buat tanda didrum untuk pintu dengan spidol.  Jangan terlalu lebar, sisakan ruang untuk roda dan gerendel.

  2. Potong dengan pemotong listrik / gergaji

  3. Rapikan pinggirannya dengan gurinda/ampelas

  4. Tandai pintu dengan spidol, buat lubang dengan bor, lalu pasang engselnya dengan mur dan baut.

  5. Tandai tempat gerendel, lubangi dengan bor, dan pasang gerendelnya.
  6. Reng dipasang dibagian atas pintu supaya daun pintu tidak melesak masuk. Buat lubang dengan bor lalu kencangkan dengan mur dan baut yang lebih panjang.

  7. Buat lubang-lubang disekeliling drum untuk udara.
  8. Pasang handelnya
  9. Bawa roda ketukang las listrik. Roda dilas supaya bearingnya tidak berputar.

  10. Pasang roda dikaso dengan jarak 35 cm. Sekarang kita punya dua buah kaso dengan roda.

  11. Tempatkan kedua buah kaso dengan jarak 75 cm dipekarangan. Kaso bisa dipaku ketanah atau disemen atau ditahan dengan batu bata atau apapun yang anda punya di pekarangan. Tempatkan drum diatas roda.

by: http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/01/27/yuk-buat-komposter-berputar-sendiri/