Minggu, 28 Oktober 2012

Jangan Seperti Lalat


Jangan Seperti Lalat
renungan  Oleh : anonymous 

Seekor lalat yang berada dalam sebuah rumah akan mencoba keluar, namun tahukah anda apa yang ia tempuh untuk keluar. Ia akan terbang menuju cahaya yang ada didepannya, ia menuju jendela yang berkaca. Duaar..!

Sudah sepantasnya ia akan menabrak kaca. Namun lalat itu justru mundur mengambil ancang-ancang untuk kembali berusaha menembus kaca. Dan, Duaar..! sekali lagi ia gagal. Kemudian ia berusaha lagi, kemudian gagal lagi. Dan ia terus berusaha, sampai waktunya dihabiskan untuk usahanya keluar dari rumah melalui jendela berkaca tersebut dan tak pernah kunjung berhasil.

Apa yang anda pikirkan. Apakah dia hebat, sehingga mau terus berusaha sekuat tenaga tanpa mengenal putus asa?

Jika jawaban anda begitu, anda tak lebih dari seekor lalat yang malang. Jika seekor lalat tersebut dapat berpikir, tentunya ia akan menengok ke arah fentilasi udara atau pintu rumah yang terbuka, karena itu justru lebih memudahkannya mewujudkan impian. Jika ia lebih memilih itu, maka sejak awal ia akan menuju impiannya yaitu sebuah kebebasan yang berada diluar rumah.

Betapa bodohnya kita jika menggantungkan cita-cita yang salah. Mengacalah pada lalat, seharusnya anda dapat memahami. Pikirkanlah apa yang akan anda perbuat.

Pikirkan apakah cita-citamu memungkinkan untuk anda tempuh. Berikan rambu-rambu di setiap impain anda, karena di setiap jalan pastilah ada sebuah daerah yang rawan kecelakaan.

‘Jangan Seperti Lalat’. Itu akan membimbing anda, jika anda sudah menempuh jalan yang salah, jangan takut untuk mundur. Jika mundur itu lebih baik, mengapa tidak?

Akankah anda mengorbankan waktu dan harta dengan sia-sia? Dan jika anda rasa belum saatnya untuk maju, maka janganlah maju. Karena majunya anda justru akan menyiksa anda. Lebih baik anda mempersiapkan diri menyongsong masa depan, dan maju ketika peluang itu memungkinkan. Kesalahan orang di zaman ini adalah gengsi. Ketahuilah, sesungguhnya perasaan gengsi yang anda pelihara itu akan membinasakan anda. Semoga kita tetap berada dibawah lindungan-Nya. Amien.
sumber:
http://padang-today.com/?mod=rehat&today=detil&id=284

Inikah cinta....

Walau pun kecil tp sangat berarti dalam hidup ini
dia lah yg menggerakan semua jiwa dan pikirkan
dalam menjalankan kehidupan di dunia menuju akhirat
kelak...... itulah dia CINTA


Rabu, 10 Oktober 2012

Leo = 21 Juli-21 Agustus

Leo (21 Juli-21 Agustus)

Peruntungan: Jika tak hati-hati maka tidak sedikit yang akan terganggu dengan program yang lagi dijalankan ini, tak perlu ditanggapi dengan emosi, tetaplah tenang, dan yang terpenting masih selalu berjalan diatas rel yang telah direncanakan.

Karir: Jangan bertingkah yang aneh-aneh jika tak ingin kena damprat atasan Anda.

Kesehatan: Jangan berlaku cuek dan tak mau tahu dengan kondisi badan Anda saat ini sekalipun terasa lebih sehat. Agar badan tetap terjaga dan semakin sehat saja.

Keuangan: Untuk coba main spekulasi memang harus mau bersiap rugi, kalau setengah-setengah lebih baik jangan.

Asmara: Jangan biarkan dirinya tertekan oleh sikap keras Anda selama ini

Selasa, 09 Oktober 2012

iko nan harus di kana kawan



Lirik Lagu Nidji – Laskar Pelangi

Lirik Lagu Nidji – Laskar Pelangi

mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya
laskar pelangi takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
warna bintang di jiwa
reff:
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia selamanya
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
repeat reff [2x]
laskar pelangi takkan terikat waktu

Minggu, 07 Oktober 2012

Ketika Bangau Enggan Pulang - Harian Pagi Padang Ekspres

Ketika Bangau Enggan Pulang
Oleh : Suryani
Wartawan Padang Ekspres
Padang Ekspres • Minggu, 07/10/2012 08:48 WIB • 53 klik
Suryani
Sejauh-jauh bangau terbang akhirnya kembali ke pe­ra­duannya. Begitulah kata pepatah yang meng­gam­barkan seseorang yang pergi merantau, walau ke ujung dunia sekalipun, suatu saat akan pulang kampung juga.

Tapi sepertinya tidak semua perantau yang merin­dukan pulang ke kampung halaman. Meng­habiskan sisa hidup. Bagi mereka sepertinya rumput tetangga lebih hijau dari rumput di halaman sendiri. Rantau orang lebih nyaman daripada kampung halaman.

Tak percaya?

Pekan lalu, saudara yang merantau ke Jakarta pulang kampung. Mereka sudah belasan tahun di tanah seberang. Setahun atau dua tahun sekali pulang.

Jika tak Lebaran, ya nengok orangtua kala sakit atau kalau taragak.

Ketika kedua orangtua ber­tanya, kapankah bangau pu­lang ke peraduan dan meminta anak-anaknya untuk mengurus harta pusaka karena mereka sudah mulai renta, sawah dan parak telantar. Spontan dan enteng ketiga anaknya itu menjawab,

”tinggalkan saja kampung, ru­mah kontrakkan dan sawah biar diolah orang lain. Bapak dan ibu akan kami bawa me­ran­tau…”

Tentu saja orangtua yang sudah lama menginginkan dapat berkumpul dengan anak-anak­nya di usia senja jadi kece­wa. Kehabisan akal untuk mem­bu­juk anak-anaknya untuk pulang ”habis”.

Lantas apa yang membuat mereka enggan pulang ke kan­dang?

Mereka mengaku hidup di kampung orang lebih nyaman. Orang-orangnya ramah, te­tang­ga baik-baik dan peduli sesama, di jalanan pengendara berlaku sopan. Apalagi kalau berurusan dengan kantor pemerintah, kantor polisi, rumah sakit, pela­yanan ramah dan men­ye­na­ng­kan.

Menurut mereka, tiap pu­lang kampung, selalu saja diha­dap­kan pada tingkah polah orang-orang di ranah Minang yang dulu terkenal dengan keramah-tamahan dan sopan santun ini bersikap menjengkelkan.

Baru saja turun pesawat dan melewati pintu kedatangan, ulah sopir taksi yang merecoki sudah membuat kesal. Nyinyir dan berlaku tidak sopan.

Kemudian, setelah berada di jalanan, mereka menyaksikan pengendara semaunya. Sealah jalanan milik nenek moyangnya saja. Tak peduli orang lain ka­talendo.
Seenaknya menerobos lam­pu merah, sudahlah salah orang lain pula yang disumpah se­rapah. Parah!

Begitupun ketika berurusan ke kantor pemerintah maupun rumah sakit. Jauh dari kata ramah. Tak jarang dicuekin atau malah mendapati kata-kata ju­des. Sangat jauh dengan pe­nam­pilan mereka yang pada umum­nya berpakaian mus­limah.

Belum lagi bila berurusan dengan kantor polisi. Pernah dulu, seorang teman yang mela­porkan adiknya hilang dilarikan sang pacar ke kantor polisi. Alih-alih dapat simpati, malah ia merasa diinterogasi bagai pen­curi. Ia mengaku kalau di rantau seberang, berurusan dengan kantor polisi ia diperlakukan dengan baik dan ramah, diper­silakan duduk sambil disuguhi minuman. Setelah mene­na­ng­kan diri, sang polisi baru masuk ke pokok persoalan.

Ia tak habis pikir, kok di kam­pung halaman sendiri di­per­lakukan seperti orang asing.

Sudah sedemikian parahkah perilaku rang Minang dewasa ini?

Memang kita tak bisa me­nu­tup mata, tak bisa tidak untuk mengakui kesan perantau itu demikian adanya. Walau masih ada juga yang menujukkan pri­badi yang sesungguhnya tapi jum­lahnya tak kentara.

Memang sering kita dengar, keluhan masyarakat yang beru­ru­san dengan rumah sakit umum.

Pasien maupun keluarga pa­sien mengeluhkan mendapat perlakuan tak menyenangkan. Pasien miskin misalnya. Tak jarang dicuekin dan dianggap sebagai beban. Hingga muncul semboyang, orang miskin dila­rang sakit.

Lalu bila berurusan ke kan­tor pemerintah, selain masih ada pungli tersembunyi, tak jarang aparatur pilih kasih dalam pelayanan. Bila yang berurusan orang berduit atau berpakaian seragam, maka akan mendapat prioritas. Kalau yang datang orang biasa dengan pakaian lusuh diacuhkan saja.

Jangan tanya perilaku pengendara di jalan raya. Me­nya­lip, menerobos dan motor yang memekakkan telinga sudah menjadi pemandangan biasa di mana-mana. Tingginya angka kecelakaan karena tak men­ga­cuhkan aturan berlalu lintas.

Fenomena ini sudah ber­lang­sung lama. Tidak saja mem­buat jengkel penduduk asli tapi juga pendatang bahkan turis mancanegara. Tapi, sampai kini tetap tak ada perubahan.

Lantas siapakah yang salah dalam hal ini.Kenapa semua orang jadi tak punya lagi sikap ramah tamah dan sopan santun yang jadi ciri khas rang Minang dulunya?

Di manakah tiga tungku sajarangan, para ninik mamak, alim ulama cadiak pandai? Di­manakah wibawa pe­mim­pin?

Kenapa membiarkan kon­disi ini berlarut-larut? (*)

Bahasa gaul

inilah kebanyakan bahasa org kebanyakan
yg lg ngetren di stasiun tv kita....
wkwkkwkk


Sabtu, 06 Oktober 2012

Mencoba menulis

Semangat adalah nilai yg terdapat di hati setiap manusi
tetapi "semangat"ini sering ngilang di saat kita lg bahagia
dan senang. Tapi semangat akan muncul di saat kita lg
kita butuhkan kalo lagi lemas, capek, minder dan takut.

Nah persoalannya sekarang ini " bagai mana meningkatkan
kesadaran kita"

 Untuk membangkitkan semangat kita di setiap saat, haruslah
kita sadari terlebih dahulu bahwa kita mempunya potensi diri
dan juga ilmu. karena kita ngak semangat bisa di sebabkan
oleh ngak tau, ngak paham dan segalanya lah hheee...

Marilah dari sekarang kita mulai untuk menggali potensi
demi merajut masa depan yg semangat dan ceria.......






Cinta dan perjuangan

AYO SIAPA BERANI
WKWKKKWK

Semangat percintaan.......................
                   

Kamis, 04 Oktober 2012

SainsMatika: PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA

SainsMatika: PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA
 : BAB I PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA 1.1     PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA Kata statistik dan statistika mungki...

SainsMatika: PROBABILITAS (PELUANG)

SainsMatika: PROBABILITAS (PELUANG): Bab III Probabilitas 3.1.                     Pengertian Probabilitas Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan be...

Selasa, 02 Oktober 2012

Cewek Cantik Chinese Nekad Botakin Kepala

Cewek Cantik Chinese Nekad Botakin Kepala

Kecanggihan dan kemajuan dunia telah membuat org berubah secara budaya dan moral

apa pendapat pembaca.???
Diposkan oleh Gembul on Senin, 26 Maret 2012


Sepertinya sangat jarang ada cewek cantik yang mau botak,apalagi gundul.Nah.. Cewek Cantik Chinese ini Nekad Botak karena dia ingin sebuah penampilan yang berbeda.Bagaimana tampaknya sebelum dan sesudah dicukur?cek aja digambar berikut ini..